Sejarah
Hidup Indonesia dan Papua Barat
Dalam sejarah hidup, rakyat Papua Barat telah menunjukkan bahwa mereka
mampu untuk mengatur hidupnya sendiri. Hal itu terlihat dari kepemimpinan
setiap suku, yang telah mendiami Papua Barat sejak lebih dari
50.000 tahun silam, dipimpin oleh kepala-kepala suku (tribal leaders).
Untuk beberapa daerah, setiap kepala suku dipilih secara demokratis sedangkan
di beberapa daerah lainnya kepala suku diangkat secara turun-temurun. Hingga
kini masih terdapat tatanan pemerintahan tradisional di beberapa daerah,
sebagai contoh: seorang Ondofolo masih memiliki kekuasaan tertentu di daerah
Sentani dan Ondoafi masih disegani oleh masyarakat sekitar Yotefa di Numbay.
Selain kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri (tidak dipengaruhi oleh
pihak asing), juga sangat nyata di depan mata bahwa antara Papua Barat dan
Indonesia mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Bangsa Papua adalah ras Negroid
sedangkan bangsa Indonesia pada umumnya adalah ras Mongoloid. Dengan perbedaan
ras ini menimbulkan perbedaan yang lainnya, entah perbedaan fisik maupun
mental, dan kedua bangsa ini sama sekali tidak pernah mempunyai hubungan apapun
dalam sejarah kehidupan di masa silam. Masing-masing hidup sebagai bangsanya
sendiri dengan karakteristiknya yang berlainan pula. Sehingga tindakan
pencaplokan Papua Barat oleh Indonesia ini dianggap tindakan menjajah. Hal itu
pernah diungkapkan oleh Wakil Ketua Presidium Dewan Papua, Tom Beanal, bahwa:
Dalam kehidupan sehariannya, moyang kami tidak pernah
melihat asap api kebun Indonesia apabila mereka berkebun. Moyang kami tidak
pernah bercerita kepada kami bahwa kami punya dendam perang dengan keturunan
Soekarno dan soeharto dan moyang bangsa Indonesia. Kami bangsa Papua tahu dan
sadar akan diri kami bahwa kami berbeda dengan bangsa Indonesia. …Bangsa Papua
termasuk ras Negroid mendiami kepulauan Melanesia di Pasifik selatan, karena bangsa Papua berbeda
dengan bangsa Indonesia lainnya yang umumnya masuk ras Mongoloid dan Austronosoid
yang mendiami kepulauan Melayu dan kepulauan Austronesia.”
Dari gambaran di atas, sangatlah jelas, bahwa antara Indonesia dan
Papua Barat sama sekali tidak mempunyai hubungan sejarah hidup yang sama yang
bisa menyatukan kedua bangsa dalam satu negara yang bernama Indonesia. Alasan
bahwa Indonesia dan Papua Barat mempunyai sejarah hidup yang sama sebagai
sebuah bangsa pada masa sejarah sema sekali tidak obyektif, sebaliknya menjadi
alasan politis untuk mengklaim Papua Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia. Hal semacam ini sering dibangun di
Indonesia untuk membangun nasionalisme Indonesia bagi orang Papua
(meng-Indonesia-kan orang Papua)