Support From West Melanesia Independence For Free West Papua, Maluku, and Flores. Diberdayakan oleh Blogger.
Hai, Anak Muda Melanesia Barat, Membaca & Menulislah ! " Jika umurmu Tak Sepanjang Umur Bumi, Sambunglah Dengan Tulisan " !
Filled Under: , , , , , , , , , ,

Pedoman Aktivis Revolusioner Papua

Share


Pedoman Aktivis Revolusioner Papua
Oleh : Fanny Kogoya


I. Ciri-ciri Seorang Revolusioner

1.  Mengapa kita perlu merubah diri kita menjadi seorang revolusioner ?
Sebagai seorang revolusioner, kita perlu mengabdikan pikiran-pikiran, emosi dan perbuatan-perbuatan kita kepada kepentingan perjuangan sejati di Papua Barat. Tapi masing-masing kita dan setiap orang diantara kita masih membawa pikiran-pikiran, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan lama dari masyarakat bobrok yang ada sekarang ini. Kita tumbuh dalam  masyarakat yang ditindas dan dihisap oleh imperialisme global/kapitalisme. Sampai hari ini, kita masih dipengaruhi oleh gagasan-gagasan bobrok atau parsangka-parangka borjuasi dari masyarakat kini. Karena itulah, mengapa perlu bagi setiap mereka yang revolusioner merubah dirinya sendiri.

Kita harus mengubah diri kita sendiri melalui perjuangan revoluioner secara aktif, dan dengan kesadaran didalam perjuangan, kita melawan ide-ide, sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan keliru. Apabila kita terus melaksanakan tugas-tugas kita, maka sesungguhnya kita sedang membentuk watak kita sendiri di tengah-tengah badai perjuang kita melawan musuh-musuh rakyat Papua Barat. Semakin dalam dan jauh, maka kita akan menjadi teguh dan cakap dalam perjuangan. Mengubah diri sendiri tidaklah hanya berhenti hanya dalam beberapa jam atau hari saja. Ia adalah perjuangan yang lama dan sulit.  Karena itulah mengapa kita perlu terus-menerus berusaha keras menghilangkan pengaruh masyarakat bobrok yang masih melekat. Hanya dengan cara demikianlah kita dapat melaksanakan tugas-tugas revolusioner kita lebih baik, dan ketetapan hati kita makin teguh dalam menggelorakan perjuangan  demokrasi sejati sampai kemenangan akan kebebasan sejati rakyat Papua Barat. Kita mengubah diri kita untuk memperkuat watak-watak dasar seorang revolusioner, yakni:
a.  Bersungguh-sungguh, hati-hati dan bergairah dalam perjuangan.
b.  Siap dan tanpa rasa takut menghadapi pengorbanan dan kematian.
c.  Bersatu dan hangat bersahabat dengan kawan-kawan revolusioner lain.
d.  Berani menerima kritik dan bersedia memperbaiki kesalahan dan kelemahan.                                                                                                                                         

2.  Bagaimana seorang revolusioner memandang tugas dan tanggung-jawabnya dalam revolusi?
Seorang revolusioner memandang dan menghargai tugas-tugas dan tanggung jawabnya secara penuh dalam perjuangan. Ia tahu bahwa tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab revolusionernya merupakan bagian dari tugas besar membebaskan rakyat dari belenggu pengisapan dan penindasan. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan tanggung jawab-tanggung jawab dengan penuh menyadari betapa pentingnya, berarti menjunjung tinggi kepentingan kebebasan sejati rakyat Papua Barat.

Apa tanda-tanda bahwa seorang revolusioner melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh tahu arti pentingnya? “Ia bersungguh-sungguh dan bersemangat ketika sedang melaksanakan tugasnya. Ia merasa gembira, antusias dan bergairah dalam perjuangan. Ia selalu siap dan bersedia menjalankan tugas yang perlu untuk memajukan perjuangan revolusi nasional demokratik di Papua Barat.

Seorang revolusioner selalu bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Baginya, prioritas pertama adalah menuntaskan pekerjaan dan tanggung jawabnya.  Ia menawarkan cara kerja yang bergairah dan teratur, tidak ceroboh, dan tergesa-gesa, asal-asalan dalam berjuang. Ia selalu belajar, menemukan cara mengatasi masalah, dan mengerjakan tugas-tugasnya sebaik  yang bisa dilakukan.

Seorang revolusioner adalah pelopor yang dalam semangatnya dan hasrat yang meluap dalam perjuangan. Pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan seorang revolusioner maju kedepan, karena setiap tindakan dan langkah merupakan sumbangan bagi masa depan rakyat yang lebih cerah. Ia tidak merasa lemah dan gampang menyerah pada saat menghadapi masalah dan penderitaan dalam perjuangan. Semangat militannya selalu tinggi dan ia selalu siap untuk melawan. Ia selalu merebut dan menguasai kondisi-kondisi dan kesempatan-kesempatan  dalam perjuangan revolusioner. Itulah sebabnya, mempunyai inisiatif merupakan tanda seorang yang revolusioner. Ia memiliki insiatif tidak saja dalam menuntaskan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, tetapi bahkan di dalam tugas-tugas yang lain ia berpikir perlunya perhatian segera.

Seorang revolusioner senantiasa siap memenuhi tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab. Ia menerima setiap tugas yang diberikan padanya, dan tidak menghitung ongkos dan beban, atau kesulitan-kesulitan dan pengorbanan-pengorbanan yang harus dia lalui dalam mengerjakan tugas. Ia tidak memilih pekerjaanya karena pamrih kesenangan dan pujian bagi dirinya tetapi dengan moralitas yang tinggi atas kesetiaannya terhadap perjuangan pembebasan sejati rakyat.


3. Apakah sikap yang tepat terhadap penderitaan, pengorbanan dan kematian? 
Seorang revolusioner mengakui fakta bahwa penderitaan, pengorbanan, dan kematian tidak dapat dicegah dalam membebaskan rakyat. Hal ini adalah alamiah dalam pertarungan keras antara rakyat dan kelas penguasa/kaum kolonial. Hal ini adalah alamiah dalam suatu revolusi menggulingkan imperialisme global/kapitalisme, sisa-sisa feodalisme dan kapitalis birokrat/elit politik yang menjadi kakitangan kelas penguasa/kaum kolonial. Dan tidak saja alamiah, sebab hal-hal seperti ini diperlukan untuk merebut dan melindungi kepentingan rakyat dan revolusi. Ia adalah tabungan yang perlu untuk menghapuskan penindasan dan penghisapan, dan mendirikan sebuah masyarakat yang berlandaskan demokrasi yang sejati.

Seorang revolusioner siap menderita dan berkorban, dan bahkan mati demi perjuangan. Penderitaan seorang revolusioner adalah pantas karena ini demi kemenangan revolusi. Ia mengetahui bahwa segera kita menyaksikan fajar kemenangan yang telah lama kita tunggu.  Ditengah-tengah bahaya dan penindasan, kesiapan untuk berkorban dan mati akan memberikan keteguhan dan keberanian kepada seorang revolusioner untuk memelihara dan berjuang untuk kepentingan rakyat dan revolusi.

Keberanian seorang revolusioner adalah sadar. Ia mencegah pengorbanan dan kematian yang tidak perlu. Ia tidak membahayakan dirinya sendiri hanya karena ia siap untuk mati. Ia melindungi hidupnya dan menjaga massa, kawan-kawan revolusionernya dan organisasi.


II. Pendidikan Revolusioner

1. Pendidikan adalah tugas penting bagi kaum revolusioner.
Sangat penting karena apa yang diperlukan dalam revolusi adalah perjuangan massa yang sesadar - sadarnya. Aksi-aksi yang didasarkan pada kesempatan dan katidakpastian adalah berbahaya bagi massa dan revolusi.  Aksi yang revolusioner bukanlah perjuangan yang tergesa-gesa (impulsif) yang didasarkan pada emosi. Sebaliknya tiap langkah didasarkan pada studi ilmiah mengenai syarat-syarat dan kebutuhan-kebutuhan revolusi. Dari pendidikan yang memberi semangat kita dapat menetapkan apa yang seharusnya dikerjakan, merumuskan rencana-rencana kita dan cara-cara mencapainya.

Pendidikan memberikan pandangan yang penting dalam perjuangan. Ia tidak saja memberi jalan perjuangan revolusioner yang benar, tetapi juga memberikan panduan awal dan khusus dalam perjuangan sehari-hari kita. Dengan pendidikan secara tajam kita mangamati ide-ide dusta yang disebar oleh kelas penguasa/kaum kolonial dan elemen-elemen yang hendak merongrong kepemimpinan dan menyasarkan gerakan dari jalan yang benar.

Pendidikan yang revolusioner bagi seorang revolusioner dapat diwujudkan melalui:  turut serta dalam diskusi-diskusi kolektif membaca buku-buku dan publikasi lain dan melalui penelitian dan analisa.

2. Mengapa pendidikan Revoluioner dalam  revolusi demokratik sangat penting ?
Pendidikan  Revolusioner mengenai revolusi  sangat penting karena ia mengajarkan analisa yang benar mengenai kondisi masyarakat Papua Barat, akar-akar dari masalah rakyat dan jalan pemecahannya. Dengan jalan mempelejari  Marxisme-Leninisme-Maoisme kita menyalakan api emosi revolusioner melawan penindasan dan penghisapan; memperkuat kesatuan pikiran dan tindakan demi rakyat yang ditindas dan diperas.

Kita memperoleh pengantar sistematis mengenai tahapan dalam revolusi dari kursus-kursus massa kita. Di dalam kursus massa, khusus kita telah mempelajari kemajuan beberapa gerakan massa yang merupakan bagian dari revolusi demokratik diberbagai belahan dunia. Kursus massa umum di pihak lain, memperjelas mengklarifikasi analisa masyarakat dan revolusi Papua Barat.

Pandidikan yang terus manerus mangenai revolusi demokratik merupakan keharusan bagi seorang revolusioner. Perjuangan adalah panjang dan tingkat perjuangan makin-meningkat maka ini akan memperdalam, melihatkan dan meningkatkan pemahaman kita mengenai prinsip-prinsip revolusi damokratik. Kursus-kursus massa juga merupakan jendela bagi pendidikan yang kontiyu dengan buku-buku referensi koran-koran dan bahan-bahan bacaan lain.
Membaca  "Problem-Problem  Masyarakat Papua ” dan artikel-artikel tentang Perkembangan Perjuangan demokratik di beberapa negara. Didalam buku/Artikel ini, kita dapat menemukan penjelasan-penjelasan dasar mengenai soal-soal yang penting dalam masyarakat dan kelanjutan revolusi Papua Barat. Memahami analisa dalam buku/arikel ini  akan selalu menjadi prinsip-prinsip dalam pikiran kita. Hal ini akan membimbing kita dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah yang bakal kita hadapi  dalam gelombang perjuangan.

Selalu membaca dan mempelajari isu-isu dalam "Rakyat" dan publikasi revolusionar lain . Di dalamnya, kita bisa melihat analisa dan pandirian gerakan terhadap berbagai macam isu ekonomi, politik, social dan budaya masa kini, tanggungjawab-tanggungjawab penting, dan langsung dalam memajukan perjuangan ravolusioner di berbagai sektor, tempat, dan bidang-bidang kerja.

3. Mengapa analisa  merupakan hal yang penting ?
Analisa adalah bagian penting dalam pendidikan kita. Melalui analisa kita menetapkan ciri-ciri sesuatu hal atau suatu peristiwa. Kita dapat menetapkan akar "penentu” sebab-sebab dan cara bagaimana suatu hal atau suatu peristiwa berkembang, dengan kata lain, kita menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: mangapa, bagaimana, dan apakah ciri-ciri dan hubungannya. Dengan mengetahui mengapa dan bagaimana suatu benda berada dan sebuah peristiwa terjadi, maka kita memiliki pemahaman yang lengkap dan mendalam tentang suatu benda atau peristiwa.

Analisa sungguh penting dalam perjuangan revolusioner kita. Sebab program dan rencana kita didasarkan pada analisa terhadap kondisi yang berubah-ubah dan perkembangan perjuangan. Analisa mengklarifikasi, menjernihkan cara yang tepat dan efektif dalam manghadapi dan mengatasi tiap permasalahan. Dengan analisa kita mengklarifikasi, mengurai satu persatu dan rinci bagaimana melaksanakan tugas dengan baik, dan menuntaskan pekerjaan dengan bagus.

Jadilah analistis! Janganlah kita hanya tertarik menjawab pertanyaan apa? Tetapi, lebih dari itu, mengapa, dan bagaimana. Untuk mengetahui esensi atau inti sari dari hal atau peristiwa kita harus menghindari pandangan yang subyektif, kabur dan sepihak.

Dalam menganalisa kita tidak boleh diperdayakan atau ditipu oleh penampilan luar. Jika kita bisa menganalisa secara tepat dan benar, maka kita akan selalu dalam posisi aktif dalam berjuang dan memajukan tugas-tugas kita.

4. Apakah Assessment itu ?
Assesment atau penilaian merupakan bentuk analisa. Ini adalah bagian dari pendidikan revolusioner. Ada dua jenis assessment yang biasa dilakukan, yakni  assessment kerja dan assessment situasi.  Assessment kerja merupakan analisa yang mengukur kondisi-kondisi, syarat-syarat, atau perkembangan implementasi program dan rencana. Assessment situasi di pihak lain merupakan analisa ciri-ciri situasi dan tingkat kontradiksi di antara kelas-kelas di dalam masyarakat.

Contoh assessment kerja adalah assessment bulanan yang biasanya kita adakan dengan presentasi laporan-laporan yang sudah dipersiapkan. Kita juga menilai tiap aksi massa yang telah di lakukan. Assessment akan menunjukkan apa yang kurang sehingga dapat kita tambahkan kelemahan-kelemahan yang harus kita atasi, kesalahan-kesalahan yang harus kita perbaiki dan tugas-tugas harus kita lakukan di hari besok .

Contoh assessment situasi adalah assessment yang menganalisa perimbangan kekuatan-kekuatan --. sejauh mana kekuatan revolusioner, disatu pihak, dan kemampuan kekuatan revolusioner di pihak lain. Assessment situasi mengklasifikasi kapasitas kita dalam meningkatkan perjuangan dan kapasitas musuh untuk menggulung kita. Dengan assessment, kita memperjelas kebutuhan kebutuhan dan tanggung jawab-tanggung jawab yang perlu untuk meningkatkan dan melipatgandakan kekuatan dan kesanggupan revolusiner untuk bertarung dalam satu hari.

Adalah perlu untuk membuat assessment yang tetap. Hal ini akan menunjukkan bahwa kita selalu berhati-hati dengan situasi dan paristiwa-peristiwa dalam perjuangan; dan memungkinkan kita tepat waktu dalam merancang tugas-tugas. Asessment memberi kita petunjuk yang tepat, segera dan rinci dalam pembuatan planning pelaksanaan tugas kita secara benar dan tepat.

5. Apakah Summing-up itu ?
Summing-up adalah analisa terhadap pengalaman-pengalaman negatif dan positif, baik dan buruk untuk menarik pelajaran dan pedoman dalam perjuangan. Kesimpulan-kesimpulan yang kita hasilkan dari assessment kita adalah pelajaran umum yang membimbing perjuangan yang sudah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Ada bermacam-macam summing-up, tergantung atas kebutuhan, scope dan karakter pengalaman yang kita summing-up. Biasanya kita meringkas pengalaman-pengalaman dalam memobilisir massa, memimpin massa dan menggerakkan organisasi.

Di sini kita menarik pelajaran tentang cara yang benar dan terlatih dalam menggerakan aksi massa, misalnya. Ada juga summing-up pengalaman tentang mass work (kerja solid organizing di tengah-tengah massa) di suatu kota, desa atau kampus, dan kita mengambil pelajaran mengenai cara-cara yang tepat dan cepat dalam melaksanakan mass work.

Setelah mengklarifikasi manjernihkan data dan hasil-hasil perjuangan dan didasarkan pada jangka waktu dan pengalaman-pengalaman, maka kita meringkas dan menyimpulkan sebagai berikut:
- Bahwa kamajuan perjuangan, sebab-sebab dan syarat-syaratnya adalah ini. Dan pelajaran kita tarik dari ini.
- Bahwa kekuatan Pokok, skill, kelemahan dan kesalahan pokok dalam perjuangan, diakibathan oleh syarat-syarat dan ide-ide ini. dan kita manarik pelajaran ini.
- Bahwa ternyata diprasyaratkan menggunakan metode yang mahir untuk melaksanakan tugas-tugas atau tindakan-tindakan yang berhasil.

Summing-up merupakan bagian yang penting dari pendidikan kita. Melalui ini kita belajar menjadi terampil dan cakap dari pengalaman kita sendiri. Secara aktif kita manggunakan pengalaman baik atau buruk, positif atau negatif ,untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita akan tugas dan tanggung jawab kita sebagai seorang revolusioner. Dengan summing-up kita bisa menguatkan pemahaman kita atas prinsip-prinsip revolusi yang berasal dari pengalaman nyata.

III. Cara Yang Benar Dalam Menganalisa

1. Apakah segala  sesuatu mengalami perubahan ?
Tanpa ada perkecualian segala sesuatu berubah dan akan terus berubah. Kita tidak dapat berpikir tentang sesuatu yang telah mutlak selesai dan lengkap dan tidak akan barubah lagi. Apabila memperhatikan sekeliling kita, alam dan masyarakat manusia, kita dapat menyaksikan segala sesuatu -­bahkan manusia -- terus berubah. Kita bisa melihat berbagai macam hal tumbuh berkembang dan berubah. Perubahan dapat tarjadi secara perlahan-lahan atau tiba-tiba dan mendadak. Segala sesuatu mempunyai permulaan dan akhir.

Bila segala sesuatu berubah, maka pemahaman manusia mengenai sesuatu hal dan pengetahuannya berubah dan  berkembang pula. Analisa yang akurat terhadap  sebab-sebab dan cara-cara bagaimana sesuatu benda dan peristiwa berubah merupakam lompatan jauh ke depan dan dapat memicu kemajuan pengetahuan manusia. Dan melalui kemajuan pengetahuan manusia sanggup secara aktif dan efektif mengubah sesuatu untuk keuntungannya sendiri. Oleh karena kita mengetahui dan menyadari segala sesuatu terus berubah, maka kita tidak akan mundur atau menyerah pada saat menghadapi setiap masalah dan situasi sulit.  Akan tetapi sabaliknya kita akan secara aktif mencoba mengatasi masalah untuk memajukan kepentingan demokrasi nasional rakyat .

2. Apakah sebab-sebab segala sesuatu barubah ?
Sebab-sebab terjadinya perubahan: sabab internal, sebab dari dalam. Faktar utama yang menentukan tarjadinya perubahan sesuatu hal -- benda atau paristiwa-- dan gerakannya, adalah kontradiksi di dalamnya, kontradiksi adalah kesatuan dan perjuangan dari sisi-sisi atau aspek-aspek yang bertentangan  didalam satu hal.

Contoh mengapa masyarakat Papua Barat berubah dan  berkembang? Apakah disebabkan oleh nasib atau kah oleh bantuan negara lain? Apa yang menyebabkan masyarakat bergerak adalah kontradiksi di dalamnya. Kontradiksi di antara kelas-kelas yang ada. Perjuagan dan pertentangan di antara kelas-kelas masyarakat. Di satu pihak ada-kelas penguasa/kaum kolonial yang menindas dan menekan perkembangan tanah air negeri Papua Barat. Di pihak lain, ada kelas rakyat Papua Barat yang ditindas dan diperas hak hidup dan hak miliknya yang secara turun temurun diwarisi oleh nenek moyangnya hanya demi kepentingan kelas penguasa/kaum kolonial.
Kondisi eksternal, kondisi diluar dipihak lain mempengaruhi terjadinya perubahan. Tiada sesuatu yang terpisah dari lingkungannya. Dalam perkembangan dan pergerakannya, sesuatu hal beraksi bergerak dan menerima reaksi dari segala sesuatu di sekelilingnya. Ini adalah kondisi eksternal yang mempercepat atau memperlambat sebagai faktor cocok atau tidak-cocok terjadinya perubahan suatu obyek.

Contoh, bahwa faktor yang menentukan perkembangan yang kontinyu dari kawan-kawan dalam perjuangan adalah gagasan-gagasan yang benar dan salah dalam pikirannya, sokongannya terhadap kepentingan demokrasi-nasional-rakyat melawan siapa saja dan apa saja yang bertentangan dengan prinsip dasar kepentingan rakyat. Sekarang, semuanya tergantung pada kawan-kawan tersebut untuk memutuskan apakah ia akan terus berjuang untuk revolusi atau mundur dan menyerah. Tetapi kemudian faktor-faktor eksternal di sekeliling dia juga memiliki pengaruh penting dalam keputusannya. Misalnya,  kolektifnya. kawan-kawan yang menjadi “political officer" di unitnya, keluarganya, kekasihnya, massa dan orang-orang terdekat  lain.

3. Apakah artinya membagi satu menjadi dua ?
Membagi satu menjadi dua tidak berbeda dari studi kontradiksi. Hal ini akan menjadi inti pembahasan dari usaha mempelajari ciri-ciri dan perjuangan dari hal-hal yang saling bertentangan.

Analisa membagi satu menjadi dua adalah cara yang benar dalam menganalisa. Melalui cara ini, kita mengetahui mengapa dan bagaimana perubahan suatu obyek atau peristiwa terjadi. Kita menangkap esensi suatu obyek dan kita membenturkan pergetahuan kita dengan kondisi obyektif yang melekat pada suatu obyek.

Ketika kita mengnalisa sesuatu, kita harus selalu memusatkan diri pada mempelajari esensi, mempelajari aspek-aspek, sisi-sisi, ciri-ciri, dan kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan yang menggerakkan obyek tersebut. Di dalam diri seorang kawan atau di dalam suatu unit kerja misalnya,  kita menganalisa pertentangan gagagasan-gagasan, ciri-ciri negatif dan positif, benar atau salah, revolusioner atau tidak. Di dalam kota-kota dan desa-desa, kita menganalisa kontradiksi antara pihak revolusioner dan kontra-revolusioner antara kelas penguasa/kaum kolonial yang pemeras dan penindas di satu pihak, dengan massa rakyat yang diperintah, ditindas dan diperas dipihak lain.

4. Bagaimana kita menggunakan perbandingan dan perbedaan dalam analisa kita ?                                
Perbandingan dan perbedaan atau kontras adalah dua metode yang kita gunakan dalam menganalisa. Bila kita menganalisa kontradiksi yang membuat suatu obyek bergerak, maka kita akan dapat mengetahuinya dengan lebih baik dengan cara membandingkan dan memperbedakan, membuat kontras dengan kontradisi yang lain. Misalnya, kontradiksi di satu kota/desa kita bandingkan dan kontradiksi dengan kota/desa yang lain.
Dengan perbandingan, kita menganalisa ciri-ciri umum yang melekat di dalam kontradiksi yang dipelajari dan kita menemukan ciri-ciri tersebut pada kontradiksi yang lain. Perbandingan membantu kita dalam memusatkan analisa pada esensi obyek dan membimbing kita dalam mempelajari kontradiksi. Contoh, bila kita manganalisa masalah seorang kawan, kita mengetahui segera bahwa sebagai seorang kawan, ia mengangkat kepentingan demokrasi-nasional rakyat --suatu ciri umum semua kawan-kawan. Ini membimbing kita menganalisa dan mengatasi masalahnya. Contoh lain adalah kita mengetahui bahwa kontradiksi di kota/desa kita adalah sama dengan kontradiksi yang ada di semua kota-kota/desa-desa diberbagai wilayah/negara yang masih dijajah dan ditindas. Itulah sebabnya mengapa revolusi demokratik nasional bisa diterapkan dan harus dilaksanakan di kota dan desa kita. Bahkan summing-up terhadap pengalaman-pengalaman protes dan pemberontakan kaum tertindas ; petani, buruh, mahasiswa, pemuda dan perempuan baik yang telah terjadi dalam sejarah kemerdekaan Negara-negara maupun selama tiga puluh tahun terakhir di berbagai belahan dunia dan jatuhnya rejim boneka fasis Soeharto diindonesia, memberikan ide pada kita mengenai bagaimana perlunya dan cara melaksanakan revolusi demokratik nasional di kota dan desa yang kita gerakkan. 

Akan tetapi, pasti tidak mungkin satu kontradiksi sama secara komplit dengan kontradiksi lain. Setiap kontradiksi memiliki ciri-ciri tertentu yang secara khusus melekat pada tiap kontradiksi, suatu ciri inheren dari suatu kontradiksi. Itulah sebabnya, tidak pada tempatnya membandingkan bulat-bulat sama satu masalah dengan masalah yang lain, dan menjiplak jalan keluarnya.

Bersamaan dengan perbandingan, perlu juga dilakukan pembedaan atau kontras, agar mengetahui ciri-ciri khusus, partikular, dari kontradiksi yang dipelajari. Dengan membuat kontras, kita merumuskan pemahaman kita terhadap suatu obyek. Pembedaan perlu untuk merumuskan solusi atau metode perjuangan yang tepat dan cocok. Contoh, adalah tidak mungkin menjiplak tiap tahap yang dijalankan oleh satu kota/desa dalam aksi massa yang solid dan radikal. Sebab, mungkin sekali bentuk represi yang dilakukan pun berbeda-beda. Mungkin juga watak dan kekuasaan kelas penguasa/kaum kolonial, elit birokrat local yang komprador, militer muruh hingga kelompok penghianat/para penjilatnya sedikit berbeda. Dan mungkin juga kekuatan dan kesiapan massa, organisasi massa di kota/desa dan kepemimpinannya, dan seterusnya, juga berbeda. Jadi, dalam merumuskan sebuah rencana aksi tuntutan pemenuhan hak-hak dasar bagi kebebasan rakyat, perlu dipelajari situasi-situasi dan kebutuhan-kabutuhan,  khusus dan istimewa yang khas kota/desa tersebut.

5. Mengapa perlu mengaitkan analisa umum dan analisa khusus ?
Setiap obyek yang kita analisa merupakan bagian dari obyek yang lebih luas dan besar. Untuk menghindari analisa sepihak atau mata kuda, kita harus memperhitungkan relasi obyek yang kita analisa dengan keseluruhan bagiannya. Kita harus mencatat bagaimana relasi tersabut mempengaruhi dan mencerminkan perkembangan dari hal yang lebih besar terhadap satu obyek. Dengan kata lain, ketika kita menganalisa suatu obyek, kita mengetahui bahwa obyek tersebut merupakan bagian khusus dari keseluruhan hal yang umum. Dengan cara seperti itu, kita akan dapat memahami sebab-sebab dan perkembangan obyek tersebut secara lebih baik lagi.

Contoh, desa yang sedang kita organisir dan kita gerakan, merupakan bagian dari satu kecamatan, kabupaten dan propinsi. Lingkungan di kota kecamatan dan kabupaten, misalnya tardapat  baberapa kompi tentara, KODIM, KORAMIL, KAPOLRES, BABINSA, HANSIP dan seterusnya, merupakan titik berat reaksi militer, yang sudah jelas kekuatannya di desa. Musuh bisa malancarkan operasi militer secara langsung, atau sekadar mangerahkan formasi BABINSA dan HANSIP harus menjadi perhitungan kita. Dengan manghubungkan analisa di desa dan relasinya dengan lingkungan di kota, kita dapat memahami bagaimana dan mengapa reaksi militer musuh terjadi. Kita tidak boleh menganggap bahwa hal ini hanya marupakan reaksi biasa atas satu insiden yang terjadi di desa, misalnya.

Contoh lain, komite desa kita tidak bergerak terpisah dari gerakan. Sebab, rencana-rencana kita memang tidak mamberikan tugas tersebut pada tingkat seksi dan kabupaten. Di dalam assessment, kita juga memperhatikan dampak dan pengaruh dan pedoman dari atas dan gerakan secara umum dalam skope kota atau seksi.
Analisa kita terhadap suatu obyek harus memperhatikan telah bagian-bagian yang membentuk kebulatan suatu obyek. Dengan cara demikian pemahaman kita mengenai suatu hal akan menjadi lebih lengkap, penuh dan mendalam. Kita mengulail kesimpulan-kesimpulan akhir dan menolak kesimpulan-kesimpulan awal.

Di dalam assesment kita, misalnya, bukanlah untuk mengatakan bahwa secara umum jalannya perjuangan adalah baik. akan tetapi kita harus mencatat perjuangan dari berbagai macam kelompok dan pelaksanaan berbagai macam tugas-tugas, di dalam paindidikan, organizing dan pengerahan massa. Hanya dengan cara analisa inilah implementasi program dan rancana kita akan menjadi jelas, penuh dan benar.



IV. Sentralisme Demokrasi

1. Apakah organisasi itu ?
Organisasi adalah sistem menghimpun orang bersama-sama untuk berpihak dan bergerak sebagai satu kebulatan. Dengan kata lain, organisasi merupakan sistem yang mengikat setiap anggota dan bagian organisasi untuk bergerak sebagai satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan bersama. Kelompok yang kita pimpin adalah organisasi dan ada berbagai organisasi lain di lingkungan kita.

Kita bisa membandingkan sebuah organisasi dengan sapu lidi, yang memiliki kekuatan karena ikatan bersama. Bila masing-masing lidi tidak disatukan menjadi satu, maka lidi-lidi tersebut akan lemah, tidak memiliki kekuatan, dan mudah dipatahkan. Tetapi bila lidi-lidi itu diikat bersama menjadi satu, ia adalah alat yang efektif untuk membersihkan kotoran. Seperti kita, mahasiswa dan pemuda, musuh selalu menghendaki kita terpecah, hingga kita tidak bisa secara efektif menyingkirkan penindasan dari tanah Papua.

Selalu tanggung jawab kita untuk mempertahankan dan memperkuat organisasi kita. Kita berusaha mengencangkan ikatan kita, dan membenahi metode pengerahan kekuatan kita. Hanya dengan jalan ini kita bisa menunjukkan tenaga dan kekuatan persatuan untuk merebut kedaulatan dari cengkraman Republik indonesia.

2. Apakah Sentralisme Demokrasi itu ?
Sentralisme Demokrasi itu adalah prinsip pembimbing kita dalam membentuk dan menjalankan organisasi kita. Prinsip ini menjamin bahwa kita akan bergerak sebagai kesatuan yang terorganisir. Sentralisme demokrasi berarti sentralisme yang didasarkan pada demokrasi dan demokrasi dibawah kepemimpinan terpusat. Sentralisme berdasarkan pada demokrasi berarti memperhitungkan segala sesuatu berdasarkan keseluruhan kepentingan dan kondisi organisasi. Gerakan yang baik dari organisasi berasal dari partisipasi aktif seluruh anggota dan mengambil bagian didalamnya. Keputusan-keputusan yang dijalankan dalam organisasi secara bersama diputuskan atas dan didasarkan kepada kepentingan umum.

Demokrasi dibawah kepemimpinan terpusat berarti kepentingan dan gerakan tiap anggota atau bagian organisasi sesuai dan memajukan kepentingan dan tujuan organisasi. Kepatuhan terhadap prinsip sentralisme demokrasi meletakkan kondisi yang baik bagi gerakan tiap anggota dan organisasi secara baik dan hidup. Dengan cara demikian kita membuat keputusan-keputusan, rencana-rencana dan program yang benar dalam pergerakan kita, dan secara efektif menuntaskannya. Mempraktekan sentralisme demokrasi adalah satu cara untuk menjamin keberhasilan kita.

3. Apakah empat aturan disiplin di dalam organisasi?
Empat aturan disiplin menjamin kesatuan organinasi kita. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada sentralisme domokrasi.
(1). Perorangan berada di bawah organisasi.
Ini berarti bahwa setiap perorangan harus berada di bawah kepentingan seluruh organisasi. Ia harus mematuhi konstitusi organisasi dan keputusan-keputusan tanpa perkecualian.
(2). Minoritas dibawah mayoritas.
Berarti bahwa keputusan yang dipatahi oleh seluruh organisasl didasarkan kepada persetujuan mayoritas. Minoritas harus dibawah dan mematuhi keputusan bersama.
(3). Organ Lebih rendah berada dibawah organ yang lebih tinggi.
Ini berarti, organ atau unit yang lebih rendah harus tunduk pada keputusan-keputusan dan kebijaksanan-kebijasanaan organ atau unit yang lebih tinggi yang mewakili organisasi secara lebih luas.
(4). Keseluruhan organisasi berada dibawah kepemimpinian nasional dan Konggres Nasional organisasi.
Berarti keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang di bentuk oleh konggres nasional dan kepemimpinan nasional adalah efektif dan perlu dipatuhi oleh seluruh anggota dan bagian organisasi.

4. Apakah Tangung Jawab-Tanggung Jawab Pemimpin atau Organ Yang Lebih tingqi ?      
Berbeda dengan organisasi kaum penjajah, pemimpin organisasi revolusioner bukanlah raja yang memerintah dan memberi komando pada para anggota. Pemimpin memutuskan dan bergerak atas dasar prinsip sentralisme demokrasi. Ia bekerja untuk kepentingan umum dan bukan demi kepentingan perorangan atau sekelompok kecil. Pemimpin dipilih melalui proses yang demokratis.

Kepemimpinan umum dalam organisasi merupakan tanggung jawab para pemimpin. Secara umum ia mengawasi jalannya perjuangan untuk mendorong kemajuan tujuan-tujuan organisasi yang kontinyu dan bulat. Ia menuntunkan tugas-tugas penting guna mendorong pelaksanaan yang baik atas keputusan-keputusan, rencana-rencana dan program-program perjuangan. Ia mengelola bagian-bagian organisasi guna mendorong pelaksanaan tugas secara sungguh-sunggah.

Sangat penting bagi seorang pemimpin mengenal dengan baik seluruh gerak dan kegiatan organisasi,  baik secara umum maupun khusus. Selain dari laporan-laporan yang telah diperiksa, para pemimpin harus terjun di tengah-tengah anggota dan massa guna memperoleh keterangan-keterangan yang perlu. Dengan cara demikian, para pemimpin mengetahui segera perubahan-perubahan situasi, dan nemberikan petunjuk dan keputusan-keputusan secara cepat.

Pemimpin membuat garis besar rencana-rencana dan program-program dalam perjuangan. Biasanya program dibuat disertai tugas-tugas dalam periode waktu tertentu--satu bulan atau lebih. Dengan rencana-rencana, dipihak lain, disertai tugas-tugas yang perlu untuk aksi, kampanye, atau tujuan-tujuan khusus. Melalui program-program dan rencana-rencana perjuangan, kita mensistematisasikan dan menyatukan perjuangan keseluruhan organisasi. Studi yang cakap atas situasi dan perjalanan perjuangan keseluruhan jawaban-jawaban terhadap kebutuhan-kebutuhan massa adalah sangat perlu. Pemimpin mengundang dan memimpin untuk memastikan bahwa persatuan yang dibentuk adalah baik.

5. Apakah Tanggungjawab-Tanggungjawab Para Anggota dan Organ Yang Lebih Rendah ?
Keanggotaan organisasi rervolusioner dibangun dari perorangan-perorangan yang aktif dan bertanggung-jawab yang memperjuangkan tujuan-tujuan organisasi, Anggota-anggota organisasi revolusioner tidak hanya berjuang untuk kepentingan mereka sendiri akan tetapi untuk tujuan organisasi. Setiap anggota berjuang untuk membangun ognisasi yang kokoh dan kuat melawan penguasa.

Adalah tanggungjawab setiap anggota bagian-bagian organisasi, mematuhi semua keputusan-keputusan, melaksanakan tugas-tugas, dan program-program secara bagus; melindungi kepentingan dan keamanan organisasi, dan berjuang segaris dengan tujuan dan kepentingan umum organisasi. Perlu bagi tiap anggota dan bagian-bagian organisasi untuk mempelajari keputusan-keputusan, rencana-rencana, menganalisa bagaimana bisa dilaksanakan dan memberikan jalan mengerjakannya. Perlu diinformasikan dengan segera kepada pemimpin setiap pertanyaan atau problem, dan hasil-hasil pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

Menjadi kewajiban bagi setiap anggota dan organ lebih rendah menyerahkan laporan secara reguler dan aktif termasuk saran-saran, pengamatan-pengamatan dan kritik-kritik atas berbagai macam hal yang penting bagi kepentingan dan perjuangan organisasi. Adalah tanggungjawab setiap anggota bersikap jujur dan pasti terhadap keterangan-keterangan yang diberikan. Dan perlu sekali membuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang tepat.



VI. Sistem Komite

1. Apakah Kepemimpinan Kolektif itu ?
Kepemimpinan kolektif atau kepemimpinan bersama adalah mempraktekkan prinsip sentralisme demokrasi dalam perjuang revolusioner . Ia mengajar pergerakan komite-komite yang memimpin sebagai kolektif sebagai cara kerja bersama. Semua hal-hal yang penting didiskusikan dan dilaksanakan secara bersama-sama.

Melalui kepemimpinan bersama, basis yang luas dari partisipasi demokratis para anggota akan beres terwakili dalam kepemimpinan. Kondisi dan persoalan yang dihadapi oleh organisasi akan betul-betul dipahami oleh para pemimpin. Komite-komite yang memimpin akan berdiri sebagai pusat yang kuat dan bersatu dari kepemimpinan organisasi revolusioner.

Melalui kepemimpinan bersama, gerakan anggota-anggota dalam melaksanakan tanggung jawab memimpin secara bagus saling berkaitan. Ia mengembangkan inisiatif dan kekerasan hati tiap anggota untuk turut serta dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan-keputusan bersama. Dengan cara seperti itu  kita menghindari monopoli satu atau beberapa orang dalam pembuatan keputusan dan dalam menggerakkan organisasi.
 
2. Apakah Sistem Komite itu ?
Sistem komite adalah sistem atau cara bergerak bersama dari komite-komite yang memimpin. Kita dapat melihat komite sistem dari pembagian kerja, hubungan sekretariat dengan anggota, pertemuan-pertemuan, dan sebagainya.
Sistem komite merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dilaksanakan dengan mahir. Inilah cara untuk mempraktekkan prinsip kepemimpinan bersama. Khususnya dengan makin meningkatnya kerja pemimpin dalam memperluas organisasi. Perlu bagi Komite yang memimpin untuk memperkenalkan penerapan (implementasi) kerja yang sistematik dan terorganisir.

Melalui sistem komite, kita bisa mencegah persoalan-persoalan yang merintangi komite menjalankan pekerjaanya. Bila kita mengikuti cara ini dalam sistem pembagian kerja, kita bisa mencegah menimbun semua pekerjaan pada sekretariat sementara pengurus lain tidak mengerjakan apa-apa. Bila kita menerapkan sistem ini dalam sistem pertemuan, kita bisa mencegah pertemuan yang terlalu sering dan panjang; dan kita dapat menyiapkan dengan seksama setiap pertemuan. Kita mencegah lupa akan pekerjaan lain atau menunda penyelesaian persoalan-persoalan. Sitem komite penting agar komite dapat mengatasi tugas-tugas dan masalah-masalah penting dalam kepemimpinan.

3. Apakah tanggung jawab ketua ?
Ketua memimpin komite. Dengan kata lain, ia pemimpin kolektif (komite). Sekretaris terutama sekali mengawasi pekerjaan komite. ketua selalu mengingat pelaksanaan yang cakap terhadap tugas-tugas dan tanggung jawab-tanggung jawab. Ia mengawasi apakah persatuan dipertahankan dan dipererat, dan apakah program-program berjalan dengan baik. Ia mengawasi tindakan tiap anggota dan pelaksanaan berbagai macam tugas untuk mendorong pelaksanaan, keputusan-keputusan secara terlatih. Ia langsung menyelidiki dan menanyakan kepada para anggota tentang setiap masalah atau perubahan-perubahan kondisi yang memerlukan keputusan secepatnya.

Ketua dan sekjen memimpin setiap pelaksanaan keputusan-keputusan dan mengatasi masalah yang timbul dalam proses pelaksanaan. Dengan cara seperti itu ia menempati posisi terbaik untuk memusatkan dan mengikat setiap tindakan komite. Ia secara terus-menerus (kontinyu) mendorong dan memajukan kekompakan kerja para anggota. Setiap pertentangan yang timbul harus segera mungkin dipecahkan, dirembukan dan diputuskan pemecahannya. Dengan cara demikian, kita dapat menciptakan kesatuan aksi dan keserasian yang akhirnya dapat dengan maksimal menjalankan keputusan yang telah disepakati organisasi.

4. Apakah hubungan yang benar antara ketua dan anggota-anggota komite?
Persatuan erat terbentuk antara ketua dan anggota-anggota komite -- persatuan dalam melaksanakan tanggung jawab-tanggung jawab mereka dalam memimpin diletakkan di pundak mereka oleh organisasi. Persatuan ini penting bagi kepemimpinan komite yang efektif, kuat dan mempunyai kemaksimalan dalam melakukan tindakan.

5.  Apakah tanggung jawab sekretaris ?
Membentuk sekretaris merupakan cara membantu dan membagi pekerjaan di dalam komite. Ini adalah cara menyokong ketua agar ia dapat menuntaskan pekerjaan-pekrjaan dan masalah-masalah yang lebih penting.
sekretaris juga seorang pengganti ketua, pada saat ketua tidak sanggup mengerjakan tugas-tugasnya dikarenakan sebab-sebab lain. Dengan cara demikian, kita melihat bahwa aktivitas komite tidak terlantar atau hancur akibat ketidakadiran ketua.

Ketika organisasi dan komite yang memimpin masih baru dan kecil, satu orang sekretaris telah cukup. Bersamaan dengan perkembangan organisasi, komite juga akan bertambah, dan beban serta berat tugas-tugas akan meningkat. 

ketua dan sekretaris membentuk sekretariat. Melalui sekretariat, tanggung jawab-tanggung jawab sekretaris dalam pengawasan sehari-hari dan kelanjutan perjuangan dilaksanakan bersama-sama. Sekretariat tidak terpisah dari ketua dan tidak di atas komite.                                                                                             



6. Bagaimana kita bisa secara kontinyu memperkuat pengerahan komite bersama-sama.
Untuk terus menerus, memperkuat pengerahan komite bersama-sama, perlu menguatkan dan mengembangkan persatuan,­ pemahaman, dan tolong menolong di antara para anggota. Dengan cara itu, rasa segan satu sama lain atau bahkan prasangka bisa disingkirkan. Dan kepatuhan kepada kepemimpinan bersama akan berjalan mulus.

Kita harus memperhitungkan pembentukan pemahaman di antara anggota-anggota. Kita bisa mambentuk pemahaman dan pengetahuan yang sama para anggota mengenai berbagai isu dan peristiwa dengan berdiskusi dan belajar bersama, dan melalui pertukaran informasi yang kontinyu. Melalui cara demikian, pemahaman dan persatuan anggota-anggota akan menjadi mudah.

Adalah sangat perlu membudayakan keterbukaan anggota-anggota satu sama lain. Disamping menjaga kerahasiannya, layak mangungkapkan masalah-masalah atau hal lain yang perlu diketahui oleh kawan-kawan. Tidak harus manunggu untuk memberitahu pendapat, masalah-masalah, atau keadaan-keadaan yang penting lainnya. Berdiam selama rapat atau didepan  forum yang bisa dipercaya hanya menghancurkan persatuan, lebih-lebih bila anda mencaci-maki atau mengkritik di belakang kawan-kawan atau setelah rapat.

Kolektif harus belajar bersatu untuk bergerak sakalipun kita belum merasa gembira dengan kawan-kawan kita. Tindakan dan keinginan.yang salah untuk membentuk sekeompok kecil teman atau kelompok tandingan akan malemahkan dan meruntuhkan persatuan di dalam komite. Kita harus penuh parhatian dan suka menolong kepada kawan-kawan kita. Kita harus.waspada terhadap segala sesuatu yang dapat menghancurkan persatuan.dan gerakan bersama komite.

7. Apakah yang harus kita perhatikan agar jalannya rapat manjadi baik ?
Rapat merupakan bagian penting dalam pergerakan komite. Rapat adalah tempat dimana kita menyatukan apa yang harus kita kerjakan untuk memperjuangkan tujuan-tujuan organisasi. Dalam rapat, komite secara bersama-sama menganalisa untuk menyusun kaputusan-keputusan, rencana-rencana dan program perjuangan. Melalui rapat, kita mampraktekkan kepemimpinan kolektif dan membentuk persatuan yang erat dalam komite. Adalah tanggung jawab komite untuk melaksanakan dan mempraktekkan sistem rapat efisien dan berbuah.

Buatlah kerangka jadwal rapat tetap komite. Hindari rapat yang kelewat sering. Organ atau unit yang lebih tinggi menetapkan, dan komite sendiri memperkirakan frekuensi assesment kerja, persiapan laporan, programming dan planning kerja-kerja, dan hal-hal lain yang penting didiskusikan di dalam rapat. Kita harus mencegah rapat yang tarlalu panjang. Ini akan tarjadi bila rapat jarang diadakan, bila rapat tidak dipersiapkan dengan baik, maka jalannya rapat akan mengalami hambatan-hambatan.

Pastikan bahwa semua anggota mengetahui adanya rapat tersebut. Ini perlu, agar anggota-anggota dapat mempersiapkan hal-hal yang akan didiskusikan dalam rapat dan menjamin kehadiran mereka. Buatlah agenda atau daftar hal-hal yang akan dibahas, dan informasikan agenda tersebut kepada setiap anggota.

Pastikan kalau pertamuan dipersiapkan dengan baik, beritahu anggota-anggota tentang laporan, investigasi yang akan dibahas atau bacakan apa saja yang harus mereka kerjakan untuk persiapan.  Adalah lebih baik dilakukan diskusi pendahuluan mengenai hal-hal yang akan dibahas sebelum rapat yang sesungguhnya. Mengatur tempat, keamanan, makanan dan lain sebagainya, merupakan bagian persiapan pula.

Selama rapat berlangsung, pastikan untuk memusatkan rapat pada topik-topik utama secara langsung. Hindari penjelasan yang berlebihan mengenai soal-soal yang tidak ditangani. Dengan memusatkan rapat pada topik-topik utama dan pokok, kita bisa menghasilkan rapat yang cepat dan diskusi yang berbuah. Cobalah bikin bikin merata dan seimbang  partisipasi anggota-anggota, dan cegah monopoli diskusi oleh beberapa orang. Jangan lupa untuk membuat summing-up, atau ringkasan jalannya diskusi sehingga tiap anggota akan mengetahui apa yang telah kita capai.


Activis Independence Papua (AMP-GP3PB)

***