Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006
Bencana Banjir Bandang Wasior Papua Barat
Bencana banjir bandang yang melanda
Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, diperkirakan mencapai
ratusan miliar. Selain merusak bangunan pemerintah, banjir juga
memporakporandakan perumahan penduduk.Hingga Kamis malam, para korban
banjir Wasior mengungsi ke Kabupaten Manokwari dan Nabire. DanaAda
sekitar 800 yang sudah diungsikan ke Nabire menggunakan kapal Nggapulu,
sementara 200 lebih lainnya diungsikan ke Manokwari. [sumber : 2].
Banjir bandang ini diperkirakan karena
adanya kerusakan hutan, akibat pemekaran wilayah dan penebangan pohon di
hutan oleh beberapa perusahaan HPH. Hal ini dilihat, pada saat kejadian
banjir bandang yang membawa pohon-pohon, sehingga pohon-pohon yang
dibawa banjir bandang ini yang juga banyak merusakkan rumah-rumah
penduduk. Hal ini didukung dengan hujan yang melanda secara
terus-menerus, sehingga hutan resapan air yang sudah mulai menipis,
sangat sulit untuk menahan beban air yang besar akibat hujan
terus-menerus [sumber : 3]. Papua Barat memiliki kerentanan
terhadap bencana ekologis. Penyebabnya adalah alih fungsi lahan secara
masif di kawasan itu. Dalam rentang waktu antara 2005 hingga 2009 juga
dilaporkan terjadinya deforestasi nasional mencapai lebih dari satu juta
hektar per tahun [sumber : 4].
Tsunami 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Korban lebih 200.000 orang (150.000 orang di Aceh dan Nias).
Ketinggian tsunami
mencapai 35 meter karena gempa
bumi tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT
di kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh,
Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang
menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara),
Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.
Menurut Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara mencapai 127.672
orang. Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika
Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya
150.000 orang.
PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di
Indonesia. Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan Sumatera Utara menurut Kementerian Sosial RI (11/1/2005) adalah
105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami
diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita
Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak
124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan
Sumatera Utara
Tsunami Gunung Krakatau (letaknya di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra) meletus, 26 Agustus 1883. Korban 36.417 orang
Bayangkan apa yang terjadi 129 tahun lalu, ketika
Gunung Krakatau meletus tepatnya pada tanggal 26 Agustus 1883. Daya
ledaknya saja diperkirakan 30.000 kali lipat bom atom Nagasaki dan
Hiroshima di Jepang. Suara letusannya terdengar hingga Australia (Alice Spring) dan bahkan Afrika (Pulau Rogrigues) sejauh 4.653 km. Dan korban jiwa mencapai lebih dari 36.000 jiwa.
Ledakan ini menimbulkan gelombang setinggi 40 meter, gempa bumi dan
menimbulkan tsunami hingga mencapai Hawaii. Menghancurkan 195 desa-desa
di sepanjang Merak hingga Karawang, Ujung Kulon hingga Sumatera bagian
selatan.
Atmosfer
dipenuhi dengan debu vulkanik. Dunia sempat mengalami kegelapan selama
dua hari. Matahari meredup selama setahun ke depan. Perubahan iklim
global sedang terjadi.
Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234 orang
Gempa mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi
tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum
posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta.
Dalam hal korban jiwa, gempa pagi
hari yang "membangunkan" warga Yogyakarta dan sekitarnya itu
menewaskan lebih dari 5.700 orang, melukai puluhan ribu orang dan menghancurkan
ratusan ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat banyak
orang terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua. Tak heran
jika mayoritas korban merupakan orang yang berusia lanjut dan anak-anak yang
kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri ketika gempa belangsung.
Berdasarkan informasi data terbaru yang diterima dari Yogyakarta Media Center
pada tanggal 7 Juni 2006, jumlah korban mencapai 5.716 orang tewas dan 37.927
orang luka-luka.
Belajar, Bersatu dan Berjuang Untuk Lawan !
Seruan Mahasiswa merupakan langkah awal dari cita-cita membangun media alternatif berbasis mahasiswa untuk bertukar informasi, pandangan dan membangun diskursus dalam rangka mewujudkan masyarakat baru yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian. Dibandingkan dengan cita-cita setinggi langit tersebut, apa yang kami lakukan saat ini tentu masih jauh panggang dari api. Oleh karenanya, kami mengharapkan kesediaan kawan-kawan sekalian yang memiliki mimpi untuk turut terlibat membangun media ini.
THE VOICE WEST MELANESIA selaku pengelola media ini mengharapkan kesediaan anda untuk berkontribusi dengan cara mengirimkan tulisan-tulisan baik itu pernyataan sikap, opini dan analisis, berita, feature, atau pun resensi dan karya sastra ke alamat e-mail Seruan Mahasiswa: westmelanesia.online@gmail.com